Jumat, 27 Mei 2011

Surat Terbuka Syamsir Alam: Jangan Renggut Mimpi Kami!

Kepada GOAL.com, Syamsir Alam menumpahkan kegusarannya atas kongres PSSI yang tidak menghasilkan apapun akhir pekan lalu.

24 Mei 2011 13:20:00

 "Kepada yang terhormat bapak-bapak anggota PSSI,

Ini mungkin curhatan atau isi hati kami sebagai anak bangsa.

Kami baru saja ingin memetik atau mewujudkan mimpi kami. Sepakbola adalah mata pencaharian kami untuk menghidupkan keluarga kami, dan untuk mewujudkan mimpi kami bermain di Piala Dunia. Kami berlatih bersimbah keringat dan bahkan terkadang bertumpah darah pun kami alami. Tetapi sekarang kenapa ada orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing sehingga merusak mimpi jutaan anak Indonesia.

Apakah kami pantas mendapatkan itu? Apakah ada orang yang pantas merenggut mimpi kami?
Mungkin sebagai seorang remaja muda, saya tidak mengetahui banyak hal, tetapi kenapa bapak-bapak harus berdebat sampai bercekcok mulut ketika ada kongres yang bisa menjadi sarana bagi kita bekerja sama dan bergotong royong untuk membangun sepakbola?
Padahal, kebangkitan sepakbola kita baru saja hendak dimulai. Tolong, jangan ambil mimpi kami, bapak-bapak yang saya hormati. Lihatlah ke arah kami sedikit, bayangkan jika bapak-bapak berada di posisi kami. Bayangkan betapa getirnya perasaan anak remaja yang baru saja ingin meraih mimpi, tetapi kemudian direbut oleh orang-orang yang haus kedudukan.
Kami tidak pantas mendapatkannya. Sebagian dari kami akan hidup dari sepakbola, dan jika harus begini apa yang dapat kami lakukan kelak. Barangkali bapak-bapak tidak menghiraukannya, tetapi tolonglah berpikir dengan hati nurani yang jernih. Kami sudah mengorbankan banyak hal untuk mencapai mimpi. Kami tinggalkan sekolah kami, keluarga kami, melewatkan masa-masa muda kami untuk meraih mimpi dan mengabdi kepada bangsa dan tanah air yang tercinta ini.
Sekali lagi, JANGAN RENGGUT MIMPI KAMI!"

Medan, 27 Mei 2011, 10 : 55 WIB

Itulah salah satu surat terbuka yang ditayangkan anak negeri ini yang begitu mencintai PSSI dan NKRI.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana Bapak-bapak yang terhormat (Pengurus PSSI) sebagai seorang pemimpin yang seharusnya dapat memberikan contoh bagi generasi muda tapi tidak bisa memberikan contoh tauladan yang baik. Bagaimana kalau qita membayangkan andai qita berada di posisi tidak mempunyai penghidupan yang layak tetapi ada di depan mata sebuah kesempatan untuk merubah nasib tetapi nasib tersebut dalam seketika bisa berubah menjadi bencana, bagaimana perasaan qita yang mengalaminya, Insya Allah sumpah serapah dan caci maki akan menyertai ucapan yang keluar dari mulut.

Kemarin sebelum Timnas Bulutangkis berangkat untuk merebut kembali Piala Sudirman, ada seorang anak bangsa yang namanya cukup harum dan telah mengharumkan di berbagai event mundur demi adanya regenerasi muda, mungkin Bapak-bapak yang terhormat sudah tahu namanya.

Jadi, saya yakin rakyat Indonesia akan mendukung setiap kelompok yang katanya mengatasnamakan pencinta sepakbola untuk berpikir jernih dan tidak memaksakan kehendaknya, ANDA telah menyelamatkan dan merevolusi PSSI untuk menjadi lebih baik dengan menurunkan Nurdin Halid (NH) dan Nirrwan Dermawan Bakrie (NDB).

Itu merupakan suatu pengorbanan yang besar dari ANDA dan merupakan kebanggaan bukan hanya bagi pencinta sepakbola tetapi juga bagi keluarga ANDA (anak dan istri), jangan jadikan pengorbanan itu menjadi sia-sia karena dengan pemaksaan untuk menggolkan suatu individu tertentu. Uang, pikiran, tenaga yang telah ANDA keluarkan, Insya Allah ada bayarannya kelak, mungkin tidak di dunia ini qita dapatkan, tetapi ALLAH SWT telah menjanjikan bagi umat-NYA ganjaran yang setimpal setiap amal kebajikan yang telah kita perbuat yaitu SURGA JANNATUN NAIM. Uang, tenaga tidak bisa membeli SURGA JANNATUN NAIM.

Kepada Bapak Arifin Panigoro (AP) dan George Toisutta (GT), saya mohon keikhlasannya untuk mundur demi kebaikan sepakbola nasional, tanpa Bapak AP dan GT, tidak mungkin revolusi PSSI akan tercapai, Liga Primer Indonesia (LPI) telah membuka cakrawala baru, bahwa bila dikelola dengan baik sebuah KLUB, maka akan dapat menghidupi hidupnya sendiri tanpa melibatkan uang rakyat (APBD) karena APBD diperuntukkan bagi orang-orang DHUAFA yang lebih membutuhkan, sarana dan prasarana olahraga membutuhkan biaya perbaikan yang terus menerus, pembinaan generasi muda baik untuk KU-10, KU-12, KU-14, KU-16, KU-17, KU-19 dan KU-23 lebih memerlukan uluran tangan dari APBD dibandingkan dengan KLUB SEPAKBOLA.

LIGA SUPER INDONESIA (LSI) telah terbukti tidak menghasilkan tim nasional yang handal, tidak ada prestasi yang dapat dibanggakan, yang ada hanya perkelahian, cekcok, perang antar penggemar sepakkbola, dan KLUB SEPAKBOLA di LSI yang terbukti selama ini hanya menghamburkan uang rakyat dengan memberikan gaji kepada pemain sebakbola luar negeri dan lokal tanpa ada manfaatnya (lebih banyak mudharatnya).

Bapak AP dan GT, LPI telah terbukti lebih baik lagi dibandingkan LSI dilihat dari sisi finansial, penonton, penanganan setiap permasalahan, kalau ini dikembangkan lagi, Insya Allah timnas akan dapat disegani sebagai MACAN ASIA seperti tahun 60-an sampai akhir tahun 70-an. Dengarkanlah jerit hati dari anak bangsa yang berusaha untuk mencapai cita-citanya menjadi pemain sepakbola profesional demi mengharumkan PSSI.

Nama Bapak Arifin Panigoro dan George Toisutta akan tetap harum sampai selamanya bila berbesar hati menerima setiap keputusan yang telah dikeluarkan baik itu menyakitkan ataupun menggembirakan. ANDA adalah seorang pemimpin dari SIPIL dan MILITER, jadikanlah ANDA sebagai seorang pemimpin yang tauladan bagi pencinta sepakbola, bahwa dengan tidak menjadi PENGURUS PSSI ANDA pun PASTI BISA mengurus PSSI LAYAKNYA SEBAGAI PENGURUS PSSI,

JAYALAH INDONESIAKU, JAYALAH PSSI-KU, ITULAH LEBIH ENAK DIDENGAR DARIPADA CEKCOK UNTUK MEMPEREBUTKAN KEDUDUKAN DAN KONGRES YANG ENTAH SAMPAI KAPAN SELESAINYA.

Kamis, 10 Maret 2011

Full Story : Ronaldo Luiz Nazario de Lima

 I.    Kelahiran
      Ronaldo Luís Nazário de Lima (lahir di Bento Ribeiro, Brasil, 22 September 1976) merupakan pemain yang mempunyai bakat alami dan dia adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang sangat terkenal dan salah satu pemain terbaik dunia. Bermain sebagai penyerang dan per tanggal 14 Pebruari 2011 telah mengumumkan pensiun. Julukannya adalah Il Fenômeno (“Sang Fenomena”).
      Ronaldo, berkepala botak, mempunyai gigi kelinci yang membuatnya semakin terkenal, tidak terlalu ganteng, tapi menunjukkan performa yang luar biasa selama dia berkarir sehingga mendapatkan julukan “The Phenomenon.” Dan hanya satu yang mendapatkan gelar tersebut, tidak ada yang lainnya sampai saat ini, dan cuma satu yang namanya Ronaldo, hal itu akan terungkap dan dikenang dalam Biografi Ronaldo.
      Ronaldo seperti kebanyakan pemain Brazil lainnya dilahirkan dalam keluarga yang  miskin. Ia besar di Bento Ribeiro dan bermain sepak bola di jalanan kumuh di sekitar rumahnya. Tapi, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Ia bahkan tidak mampu membeli sepatu sepak bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo.
      Bakat Ronaldo tercium oleh salah seorang legenda Brazil Jairzinho. Kemudian, Jairzinho mengajak dan membawanya serta mengenalkannya ke klub Cruzero. Pada usia 16 tahun ia memulai debut pertamanya sebagai seorang pemain profesional di klub Cruzero.

II. Klub

1.   Cruzeiro (1993-1994)

Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk oleh Carlos Alberto Pereira ke dalam skuad timnas untuk menghadapi Piala Dunia 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan minute play.

2.   PSV Eindhoven (1994-1996)


Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $ 6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro ynag tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang (merupakan rekor transfer terbesar remaja di dunia untuk ukuran seusianya). Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13 penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala Belanda bersama PSV pada tahun 1995.

3.   FC Barcelona (1996-1997)


Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang striker sehingga Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.

4.   Internazionale Milan (1997-2002 )


Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi pemain termahal dunia pada saat itu dan pada akhir tahun Ronaldo dianugrahi pemain terbaik FIFA untuk kedua kalinya berturut-turut. Pada musim pertamanya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup tahun 1998 yang mana ia mencetak salah satu gol di final melawan Lazio. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di Prancis. Namun sesaat sebelum final melawan tuan rumah Prancis Ronaldo mengalami kejang-kejang atau cedera misterius sehingga rekan sekamarnya Roberto Carlos kebingungan yang pada akhirnya Brazil kalah di final melawan Prancis 0-3. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane tahun 1998 yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998.

Pada musim ketiganya Ronaldo kembali mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Seri A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya tampil dalam 7 pertandingan Seri A dan mencetak 3 gol. Pada tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera tapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Seri A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.

5.   Real Madrid (2002-2007)


Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuad Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan dengan laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Cruzeiro, PSV Eindhoven, Barcaelona dan Intermilan. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam kompetisi Liga Champion dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga. Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.

6.   AC Milan (2007-2008)


Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuad El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuad I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas transfer.

7.   Corinthians (2009-14 Pebruari 2011)


Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pesepak bola, tapi fisik berkata lain, akhir Sang Fenomena tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Pebruari 2011, Selamat Tinggal Sang Fenomena, Penerus anda di Timnas Brazil dan dunia mungkin ada seperti banyak Alexandre Pato (Penerus Sang Fenomena), Neymar (Titisan Pele), tapi belum ada yang mampu menandingi kelincahan, kegesitan, dribble bolanya maupun dalam penyelesaian akhirnya O Fenomena.

III. Internasional

1.   Piala Dunia 1994

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuad Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet striker Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho (Ronaldo Kecil) di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.

2.   Piala Dunia 1998


Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih gelar Piala Dunia nya yang pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dalam 2 tahun berturut-turut (1996-1997) membuat prediksi bahwa Seleção akan meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Dunia melawan tuan rumah Prancis di stadion Saint Denis. Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Prancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini. Tapi 30 menit sebelum kick-off Ronaldo akhirnya tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.

3.   Piala Dunia 2002


Setelah sembuh dari cedera selama hampir 2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Mario Zagalo menjadikan Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3R berhasil membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir.

Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan kiper Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam ajang Piala Dunia.

4.   Piala Dunia 2006


Ronaldo mengawali Piala Dunia 2006 dengan diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, kalah 1-0 oleh Prancis dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 97 kali dengan seragam Seleção.

IV. Gaya Bermain


Di awal karirnya, Ronaldo adalah tipe striker murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang di gunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong diantara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier. Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção.
      Total 420 gol dari 620 laga di level klub dan negara berhasil ia ukir dalam tinta emas karirnya. Dunia telah berbahagia menjadi saksi ukiran tinta emas El Phenomenon.
      Ronaldo juga menjadi salah satu dari 2 orang yang memenangkan gelar Pemain Terbaik FIFA Player of the Year sebanyak 3 kali, bersama dengan pemain Perancis, Zinedine Zidane. Pada tahun 2007, Ronaldo masuk dalam susunan starting eleven terbaik sepanjang masa yang dibuat oleh sebuah majalah Prancis. Dia juga masuk ke FIFA 100, sebuah daftar dari pemain terhebat yang disusun oleh Pele.
V.  Pengumuman Resmi
      Ronaldo akhirnya secara resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari sepakbola. Saking terharunya, striker 34 tahun itu tak kuasa untuk menahan tangis.
      Dalam konferensi pers di Sao Paulo, Brasil, pemain bernama lengkap Ronaldo Luís Nazário de Lima tersebut mengaku tubuhnya sudah tak mampu lagi untuk turun ke lapangan hijau. Sejumlah cedera dan masalah kebugaran memaksanya untuk gantung sepatu di usia 34 tahun.
      "Hari ini saya datang untuk mengumumkan bahwa saya menutup karier saya sebagai pesepakbola profesional. Karier saya indah, hebat, dan emosional. Saya punya banyak kekalahan, banyak kemenangan. Saya punya banyak teman dan seingat saya tak punya musuh," terang Ronaldo, yang dalam konferensi pers tersebut ditemani dua anaknya, Alex dan Ronald.
      "Sangat sulit untuk meninggalkan sesuatu yang telah membuat saya sangat bahagia. Secara mental saya masih ingin bermain tapi saya harus mengakui bahwa saya telah kehilangan tubuh saya," sambung pemain terbaik dunia tiga kali tersebut dengan mata berkaca-kaca.
      "Tiap orang sudah tahu sejarah cedera saya. Kalau bukan kaki yang satu berarti kaki yang lainnya. Kalau bukan otot yang satu berarti yang lainnya. Rasa sakit seperti ini membuat saya mengakhiri karier lebih cepat daripada harapan saya."
      "Empat tahun lalu saat masih di Milan, saya diketahui menderita hipotiroidisme, sebuah penyakit yang memperlambat metabolisme, dan saya tahu bahwa untuk mengontrol itu saya harus mengambil beberapa hormon yang dilarang dalam sepak bola," ungkap bekas bintang Barcelona, Inter Milan, dan Real Madrid ini.
      Selepas gantung sepatu, Ronaldo mengatakan bahwa dirinya akan menjadi agen promosi olahraga. Dia juga berencana mendirikan yayasan amal.

VI. Penghargaan

1.        Pemain Terbaik FIFA: 1996, 1997, 2002
2.        Pemain Terbaik Eropa: 1997, 2002
3.        MVP UEFA Cup : 1998
4.        Piala Dunia FIFA
o        1994    =    Juara (Tanpa bermain) (ap. 3-2 atas Italia di Amerika Serikat)
o        1998    =    Finalis (Kalah dari Prancis 0-3 di Prancis)
Sebagai Pemain Terbaik dan Menetako        2002    =    Juara (Menang atas Jerman 2-0 di Korea dan Jepang)
Gol       =    8 gol (Sepatu Emas)
o        2002 – juara
o        1994 – juara
Ronaldo
Informasi pribadi
Nama lengkap
Ronaldo Luis Nazário de Lima
Nama panggilan
O Fenômeno – Sang Fenomena
Tanggal lahir
22 September 1976 (umur 34)
Tempat lahir
Tinggi
1.83 m (6 ftin)
Posisi bermain
Informasi klub
Klub saat ini
Karier junior
1990-91
1991-93
Social Ramos Club
São Cristóvão
Karier senior1
Tahun
Klub
Tampil (Gol)
1993-1994
1994-1996
1996-1997
1997-2002
2002-2007
2007-2009
2009-2011
13 (12)
46 (42)
37 (34)
69 (49)
127 (83)
14 (7)
Tim nasional
1994–2006
97 (62)

Rabu, 09 Maret 2011

Pencinta Si Kulit Bundar Akhirnya Menang

Nurdin Halid Dilaporkan Ke Polisi

Ada tiga hal yang dilaporkan LIRA mengenai Nurdin Halid kepada kepolisian.

6 Mar 2011 23:07:00

Nurdin Halid - PSSI (GOAL.com/Aang Kurniawan)
Presiden Lumbung Informasi Rakyat [LIRA] Jusuf Rizal melaporkan ketua umum PSSI Nurdin Halid kepada Polda Metro Jaya atas dugaan suap dan tindakan kebohongan publik selama memimpin induk organisasi sepakbola nasional tersebut.

Menurut Jusuf, ia melaporkan dugaan suap kepada kepolisian karena sudah mempunyai bukti-bukti keterlibatan Nurdin. Selain itu, LIRA juga sudah mendapatkan saksi untuk memperkuat laporan mereka.

“Kami datang untuk melaporkan Nurdin Halid. Ada tiga hal yang kami laporkan ke polisi, yakni kebohongan publik, suap menyuap pada kongres di Bali, dan memanipulasi statuta FIFA,” ungkap Jusuf.

“Saat kongres di Bali, dia mengaku mendapat dukungan 81 suara, padahal anggotanya disuap. Dukungan itu diberikan setelah para anggota diberi amplop berisi uang Rp20 juta tiap orang. Saya siap menghadirkan beberapa saksi berasal dari Pengprov PSSI Jawa Timur dan DKI Jakarta.”

“Nurdin juga sudah mempelintir statuta FIFA mengenai pasal pernah menjadi narapidana. Statuta FIFA tak boleh diubah oleh siapa pun. Nurdin berkelit dengan menyebut setiap negara boleh menterjemahkan sendiri.”(goal.com)

Dubes RI: Blatter Tegaskan Nurdin Tidak Dapat Dicalonkan

Penegasan Blatter ini dikeluarkan disela-sela pertemuan dengan dubes negara-negara ASEAN di markas FIFA.

8 Mar 2011 21:51:00


Duta besar [Dubes] RI untuk Swiss Djoko Susilo mengungkapkan, presiden FIFA Sepp Blatter kembali mengeluarkan penegasan agar Nurdin Halid tidak dicalonkan sebagai ketua umum PSSI periode 2011-15.

Hal itu disampaikan Joko melalui teleconference dengan wartawan beberapa saat lalu. Djoko telah berbicara dengan Blatter disela-sela acara pertemuan pada dubes se-ASEAN dengan orang nomor satu di FIFA tersebut.

Menurut Djoko, pertemuan itu berlangsung selama hampir satu jam. Dalam pertemuan itu juga, pada dubes se-ASEAN ini membahas mengenai kemungkinan empat negara di kawasan Asia Tenggara menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.

“Saya sudah berbicara dengan Blatter, dan mendapatkan jawaban tegas dari dia, yakni Nurdin Halid tidak dapat dicalonkan kembali pada kongres PSSI mendatang. Bila dicalonkan lagi, maka FIFA tidak akan mengesahkan hasil pemilihan itu,” ungkap Djoko.

“Blatter juga mengakui jika surat tahun 2007 itu memang ada. Tapi kemudian ada semacam kesepakatan di dalam internal FIFA, sehingga surat itu kemudian dimentahkan.” (goal.com)


Blatter: Nurdin Dilarang Calonkan Diri Lagi!


Presiden FIFA itu sudah memberi pernyataan tegas dengan melarang ketua PSSI sekarang mencalonkan diri lagi.

9 Mar 2011 01:51:00


FIFA mengeluarkan pernyataan tegas terhadap PSSI dan Nurdin Halid dengan melarang pria asal Sulawesi Selatan itu untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Hal ini diungkapkan Duta Besar Indonesia di Swiss Djoko Susilo di markas besar FIFA di Zurich, Swiss.

"Saya bertanya kepada [Presiden FIFA Sepp] Blatter, apakah bisa Nurdin Halid menjadi kandidat lagi untuk ketua umum PSSI dan Blatter menjawab dengan tegas, tidak," ungkap Djoko.

Dia menambahkan jika pemilihan ketua umum harus dilangsungkan dengan tetap menegakkan aturan FIFA dan statuta yang ada.

Sesuai statuta FIFA, seseorang yang pernah berurusan dengan hukum tidak bisa mencalonkan diri atau duduk sebagai Ketua Umum sebuah federasi. Dalam hal ini, Nurdin sudah dua kali berurusan dengan hukum akibat kasus korupsi dan sempat dipenjara.

"FIFA akan mengirim utusan pada kongres PSSI nanti untuk memastikan semuanya berjalan sesuai aturan," sambungnya.(goal.com)

Rita Subowo: FIFA Tindaklanjuti Keputusan Banding PSSI

Ketua umum KONI menyebut akan ada nama-nama baru yang akan bersaing pada Kongres PSSI pada April mendatang.

9 Mar 2011 06:12:00

Ketua Umum KONI Rita Subowo mengabarkan FIFA telah memberikan dukungannya kepada keputusan yang telah dikeluarkan Komisi Banding PSSI. Dukungan itu menyiratkan juga akan munculnya nama-nama baru pada kongres PSSI pada April mendatang untuk memilih ketua umum PSSI.

"Mereka telah menindaklanjuti hasil keputusan Komisi Banding PSSI yang memutuskan untuk menolak banding Arifin Panigoro-George Toisutta serta menganulir dicalonkannya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie [untuk menjadi calon ketua umum PSSI]," kata Rita dalam hubungan saluran internasional kepada wartawan.

Rita saat ini tengah berada di Swiss untuk melakukan pertemuan dengan FIFA. Rita juga menyebutkan Sepp Blatter telah memberikan mandat kepada PSSI untuk segera menyelesaikan persoalan Liga Primer Indonesia [LPI] paling lama dalam waktu satu bulan.

"Besok setelah saya pulang ke Jakarta akan saya sampaikan semuanya. Tadi saya menghadap Sepp Blatter hanya sendirian saja," ujarnya.(goal.com)

Selasa, 08 Maret 2011

Sea Games 2011 Tanpa Timnas

Tanpa prestasi yang bisa dibanggakan, lebih baik cabang sepakbola tidak usah diikutkan pada ajang olahraga SEA Games 2011 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Komisi E, DPRD Jateng. Pernyataan itu ditujukan kepada pemerintah, karena Komisi E menganggap, PSSI masih belum membenahi tubuh keorganisasiannya.

Pasalnya, PSSI dianggap tidak akan menorehkan prestasi di kancah internasional jika kekisruhan ditubuh PSSI masih berlanjut.Anggota Komisi E DPRD Jateng, Kukuh Birowo, saat ditemui meminta kepada pemerintah agar tidak mengikut sertakan cabang olah raga sepakbola dalam SEA Games yang akan digelar pada akhir 2011 nanti.

"Kalau memang membenahi diri sendiri saja belum bisa, ada baiknya PSSI mempertimbangkan lagi pengiriman atlet sepakbola pada ajang SEA Games mendatang. Ini karena, organisasi PSSI yang amburadul ternyata mempengaruhi prestasi sepakbola kita," ungkap Kukuh.

Yang juga harus dilakukan dalam organisasi PSSI adalah, pembenahan tata tertib pemilihan ketua umum yang harus diubah sesegera mungkin. Mengingat, bahwa tata tertib yang ada sekarang ini. hanya menguntungkan kepentingan kelompok saja dan tidak sepenuhnya untuk kemajuan dunia sepakbola tanah air.

"Saya mendukung adanya calon dari golongan umum, dalam pemilihan ketua PSSI sesuai amanat demokrasi. Apalagi jamannya sekarang ini sudah berbeda dengan yang lalu-lalu. Ditambah lagi pada bulan depan akan diadakan kongres luar biasa,” tukas Kukuh, bungah.
Sumber : bola.okezone.com
PSSI menyatakan bahwa kedaulatan negara kalah dengan kedaulatan FIFA. Kalau diluar negeri itu benar, karena sepakbolanya sudah menjadi industri sehingga bisa menghasilkan uang yang berlimpah dan menguntungkan negara dan masyarakatnya. Indonesia, sepakbola masih mengandalkan uang negara yang berasal dari rakyat Indonesia.
Jadi benar bahwa Sea Games 2011 di Palembang nanti, pemerintah hanya mengirimkan cabang2 yang memang benar menganggap dirinya sebagai bagian dari NKRI, kalau PSSI masih menganggap bahwa kiblatnya adalah FIFA, maka mereka harus meminta uang anggaran untuk pengiriman kontingennya ke Sea Games nanti kepada FIFA dan tidak kepada pemerintah (uang rakyat Indonesia).
Kekerasan hati dari pimpinan PSSI yang ngotot ingin mempertahankan jabatanya dan sudah jelas2  tidak diinginkan sebagian besar pencinta sepakbola nasional sudah merupakan bukti yang nyata bahwa orang2 yang berada di PSSI sudah tidak benar mengurus organisasinya.
Mungkin kita pencinta sepakbola akan sedih pesta sepakbola di negeri sendiri tidak diikuti oleh Timnas, tetapi harus dilakukan karena NKRI bukan dijadikan bahan olok2an dan boleh dijadikan sebagai nomor dua, NKRI adalah tetap nomor satu, bukan FIFA.
FIFA tidak menyalahi aturan permainan,bila mengacu pada statuta FIFA, dalam pasal 32 ayat 4, disebutkan bahwa terpidana atau mantan terpidana tidak boleh menjabat sebagai Ketua organisasi sepakbola (dalam hal ini PSSI, Red). Anggota komite eksekutif pun tidak boleh pernah dinyatakan bersalah atas tindakan kriminal. Jika mengikuti aturan ini, berarti Nurdin Halid, hal inilah yang dibelokkan oleh PSSI menjadi bila tidak sedang dalam proses kriminal boleh menjabat sebagai Ketua organisasi sepakbola. 
 Memang sudah sepantasnya Timnas tidak dikirim ke ajang multievent karena PSSI pun sampai saat ini masih menetek pemerintah, dan merengek ketika APBD tidak akan dicairkan lagi untuk tahun 2012. Dan wajar apabila pemerintah mempunyai kepentingan dan tanggung jawab karena uang pemerintah dipergunakan oleh PSSI untuk kegiatannya sehingga jadi terasa wajar karena pemerintah harus mempertanggung jawabkannya kepada rakyat Indonesia yang telah membayar segala pungutan dan wajar pulalah rakyat Indonesia berdemonstrasi karena uang mereka dipakai oleh PSSI.
Serta satu lagi pertanggung jawaban yang paling sulit adalah ketika Malaikat Maut telah mencabut nyawa dan kemudian meminta pertanggung jawaban atas uang tersebut, dipergunakan untuk apa, dikemanakan uang tersebut, dan macam2 lagi sehingga datanglah putusan dari Allah, ente masuk NERAKA to surga. Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Jumat, 11 Februari 2011

Menuju PSSI 1

Muhammad Rafii
Dari batas waktu tanggal yang ditetapkan oleh PSSI bahwasanya tanggal 5 Pebruari 2011 adalah batas akhir pendaftaran semua balon yaitu Calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Anggota Exco. Permainan yang sangat gemilang dilakukan oleh Tim Sukses dari NH dimana pertama kali dimunculkan calon ketum adalah 3 orang yaitu Nurdin Halid (NH), Nirwan D Bakrie (NDB) dan George Toisutta (GT). Para pemilik suara terpecah belah karena harus memilih 3 nama yang akan digadang-gadang bakal menjadi ketum yang baru.

Dengan keluarnya balon tersebut, maka pihak GT yang dibantu oleh Arifin Panigoro (AP) melakukan gerilya ke pemilik suara untuk menetapkan suara pembulatan agar memilih GT. Sedangkan para pemilik suara yang tidak bisa digoyah tentu akan berharap tetap memilih NH sebagai ketua dan NDB sebagai wakil ketua seperti yang dijalani selama ini dua periode ini. NH sebagai Ketua adalah memikirkan bagaimana menjalankan roda organisasi dan NDB sebagai Wakil mengeluarkan dana untuk membantu jalannya roda organisasi.

GT sebagai pihak diluar incumbent adalah seorang TNI yang tentunya mempunyai darah pejuang tak kenal menyerah. Dengan bergerilya dibantu oleh AP diharapkan suara yang selama ini tidak berani terang-terangan menentang NH akan beralih memilih GT seperti lima pengprov yang sebelumnya dianggap hilang suara yaitu kelima suara itu berasal dari Pengprov PSSI Nusa Tenggara Barat dan Pengprov PSSI Jambi serta PS Bungo [Divisi I], Persisum Sumbawa [Divisi II], PS KSB Sumbawa Barat [Divisi I].

Dari data yang diperoleh dari berbagai media disimpulkan bahwa kelima suara tersebut bertentangan dengan NH sehingga ditakutkan akan menjadi batu ganjalan bagi NH untuk melanggengkan kekuasaannya. Disinilah peran serta tim sukses NH bermain, caranya lima suara yang dianggap hilang kemudian dimunculkan kembali sehingga diharapkan terjadi perpecahan antara kubu GT sebagai calon yang didukung oleh AP dengan AP sendiri sebagai calon yang dimunculkan kembali sebagai balon.

Cara yang dilakukan sangat bersih dan baik yaitu dengan memberikan berbagai dalih bahwasanya setelah dilakukan cek dan ricek, maka ditemukan kesilapan yang menurut Gusti Randa adalah karena mereka hanya menerima berkasnya saja dari Tim Verifikasi dan tidak mencek ulang kebenaran data yang diberikan tersebut.

Dengan demikian maka balon yang muncul sebagai ketum tidak 3 orang akan tetapi menjadi 4 orang yaitu Nurdin Halid (NH), Nirwan D Bakrie (NDB), George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP). Dengan munculnya keempat calon tersebut diharapkan suara yang bulat ke GT menjadi pecah dengan beralih ke suara AP, misalnya dengan 3 calon (NH dan NDB pro status quo vs GT anti status quo) mempunyai kemungkinan 33 % suara dari 100 pemilik suara, maka dengan 4 calon 33 % milik GT bisa dipecah menjadi hanya 17 % menjadi milik GT, sisanya menjadi AP, hal inilah siasat dari Tim Sukses NH yang memilih tim verifikasinya sendiri dari teman yang dipercayanya.

Bukti kejelian Tim Sukses NH dapat dilihat dari berbagai sumber mass media yang menyatakan bahwa NH sempat memanggil Subardi, M. Zein dan Limbong untuk ditanyai apakah mereka berkhianat. Padahal ketiganya adalah anggota Exco dan akhirnya nama Limbong yang sempat digadang menjadi anggota Tim Verifikasi yang akhirnya tidak diloloskan karena Limbong merupakan anggota TNI yang tentunya harus turut perintah atasan yang kebetulan GT adalah atasan dari Limbong di TNI.

Jadi, sangat diharapkan pihak GT dan AP berkonsolidasi untuk mengajukan 1 orang nama saja di antara mereka berdua, apakah GT sebagai ketum dan AP sebagai wakil. Mayjen TNI GT sebagai seorang tentara dengan jabatan aktif sekarang adalah Kepala Staf AD (KSAD) lebih cocok ditempatkan sebagai seorang KETUA dan Arifin Panigoro sebagai seorang pengusaha dan mantan politikus lebih cocok ditempatkan sebagai wakil yang berarti mendukung segala perencanaan yang ditetapkan oleh ketua.

Tetapi, bagi hampir seluruh rakyat Indonesia berharap bahwasanya era NH akan berakhir tahun ini. Karena prestasi apapun tidak ada dari tim yang dipimpinnya selama 2 periode. Sedangkan NH sempat mengatakan bahwa prestasi tim nasional di Piala AFF kemarin adalah berkat dia dan Golkar.

Kalaulah para pemilik suara cermat dan bijaksana, dari perkataan beliau dapat disimpulkan bahwa para pemilik suara tidak ada apa2nya dibandingkan dirinya sebagai Ketua Umum, karena tanpa NH para pemilik suara tidak akan mendapatkan apa2 (artinya para pemilik suara dikerdilkan dan dianggap hanya angin lalu saja). NH telah lupa bahwasanya beliau adalah manusia dan mempunyai agama, manusia hanya bisa merencanakan, tetapi keputusan tetap di tangan Allah. Masyarakatlah yang menilai sendiri apa arti dari perkataannya tersebut dan kembali masyarakat Indonesia juga sangat mengharapkan para pemilik suara untuk bersikap jernih dan mengenyampingkan urusan golongan, pribadi untuk memilih secara jujur ke dalam hati nuraninya apakah NH layak dipertahankan atau tidak. Apakah Timnas dibawah kepemimpinan NH telah memberikan prestasi atau tidak. Mudah2an Allah SWT melindungi para pemilik suara dan diberikan hidayah-Nya agar memilih untuk kebaikan sesuai dengan keinginan masyarakat banyak.
Inilah figur Keempat Calon untuk Menuju PSSI 1

KSAD Mayjend TNI Georgo Toisutta


Jenderal TNI George Toisutta (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Juni 1953; umur 57 tahun) adalah Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat saat ini. Sebelumnya ia menjabat sebagai Panglima Kostrad yang menjabat sejak 2007 hingga tahun 2009 dengan menggantikan Erwin Sudjono. Ia lulus dari Akademi Militer, Magelang pada tahun 1976. Pada tanggal 9 Nopember 2009, Letnan Jenderal TNI George Toisutta dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, S.IP. sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.


Arifin Panigoro (tengah)


Nama : Arifin Panigoro
Lahir: Bandung, 14 Maret 1945
Agama: Islam
Isteri: Raisis A Panigoro
Anak: Maera Hanafiah dan Yaser Mairi
Pendidikan:
Lulusan Jurusan Elektro, Institut Teknologi Bandung, 1973
Mengikuti Senior Executive Programme Institute of Business Administration di Fountainebleau, Prancis yang dikoordinir oleh Kadin, 1979

Pengalaman Kerja :
:: PT Meta Epsi Duta Corporation (Komisaris Utama), sejak 1989
:: PT Inti Persada Multi Graha (Presiden Direktur), sejak 1994
:: PT Meta energi Petrasanga (Komisaris), sejak 1994
:: PT Energi Patranagari (Komisaris), sejak 1994
:: PT Apexindo Pratama Duta (Komisaris) sejak 1987
:: PT Citra Panji Manunggal (Komisaris Utama) sejak 1987
:: PT Meta Epsi Engineering (Komisaris Utama) sejak 1983
:: PT Meta Epsi Antareja Drilling Co.(Komisaris Utama) sejak 1983
:: PT Bina Karya Pariwisindo (Komisaris) sejak 1981
:: PT Meta Epsi Sarana Graha (Presiden Komisaris) sejak 1994
:: PT Meta Epsi Agro (Komisaris) sejak 1994

Jabatan Politik: Ketua Fraksi PDI-P MPR RI 2002-2003

Organisasi :
:: Yayasan Padamu Negeri (Ketua Umum) 1991-sekarang,
:: Ikatan Alumni Elektro ITB (Ketua I ) 1989-sekarang,
:: Persatuan Insinyur Indonesia (Ketua Umum) 1994
:: Ketua DPP PDI-Perjuangan 1999

Nirwan D Bakrie

Nirwan Dermawan Bakrie (lahir di Jakarta, 1 November 1951; umur 59 tahun) adalah seorang pengusaha asal Indonesia. Ia adalah anak ketiga dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie. Nirwan mempunyai dua kakak, yaitu Aburizal Ical Bakrie dan Roosmania Odi Bakrie. Ia punya satu adik, Indra Usmansyah Bakrie. Istri Nirwan bernama Indira, biasa disapa sebagai Ike.
Nirwan Bakrie bersekolah dari SD hingga SMA di Jakarta. Setelah itu melanjutkan pendidikan ke Amerika, hingga meraih gelar MBA dari University of Southern California. Nirwan Bakrie kini menjadi pemimpin seluruh Kelompok Usaha Bakrie setelah kakaknya, Aburizal Bakrie, menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu.
Nirwan Dermawan Bakrie juga dikenal sebagai penggila sepak bola. Ia adalah pengurus PSSI dan akrab dengan ketua PSSI Nurdin Halid, sebagai Ketua Badan Liga Indonesia, lembaga otonom yang bertugas memutar kompetisi. Ia juga mendirikan Klub Pelita Jaya, yang pada 2006 ini berubah menjadi Pelita Purwakarta.

Nurdin Halid

Nama: Nurdin Halid
Tempat/Tgl. Lahir : Bone, Sulawesi Selatan/17 Nopember 1958
Agama : Islam
Suku : Bugis
Status Perkawinan : Menikah
Jumlah Anak : 5 (lima)
Jumlah Istri : 1 (satu)
Nama Istri : Andi Nurbani, Hj.
:: Anak
A.M. Zunnun Armin, tanggal lahir 10-09-1985
Andi Nurhaldin, tanggal lahir 29-03-1987
Andi Nurhilda, tanggal lahir 10-10-1988
Andi Muh. Nur Albisry, tanggal lahir 18-09-1994
Andi M. Nur Haliq, tanggal lahir 18-03-1996

:: Riwayat Pendidikan

:: Formal
Jurusan Ekonomi Perusahaan IKIP, Ujung Pandang

:: Keanggotaan Sekarang
Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI
Anggota Komisi V (Industri dan Perdagangan) DPR RI
Anggota Fraksi Partai Golkar MPR RI

:: Pengalaman Kerja
Direktur Utama PT. Goro
Dosen Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta, Ujung Pandang
Pengelola PSM, Sulawesi Selatan
Manajer Panitia Pemilihan Kecamatan Gowa, 1983-1985
Manajer Panitia Pemilihan Kecamatan Sidrap, 1985-1987
Kepala Perwakilan, Pinrang, 1987-1991
Kepala Perwakilan, Sidrap, 1988-1991
Ketua Umum Pusat Koperasi Unit Desa, Hasanuddin, 1991-1992
Pengurus Kadinda, Sulawesi Selatan, 1994-1998
Komisaris PT. Niaga Puskud Hn., 1997-sekarang
Manajer Tim PSSI Piala Tiger, 1998
Presiden Direktur PT. Goro Yudistira Utama, 1998-sekarang
Ketua Umum Dekopin, 1999-2004

:: Pengalaman Organisasi
Ketua Majelis Pertimbangan Daerah KNPI, Sulawesi Selatan
Wakil Bendahara DPD Golkar, Sulawesi Selatan
Ketua Masyarakat Persuteraan Indonesia
Pengelola Persatuan Sepakbola Makassar, Sulawesi Selatan
Pengurus KNPI, Sulawesi Selatan, 1983-1985
Pengurus KNPI, Sulawesi Selatan, 1984-1987
Pengurus DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1985-1989
Pengurus DPD Golkar, Sulawesi Selatan, 1988-1991
Pengurus DPC Golkar, Sidrap, 1988-1993
Pengurus DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1989-1994
Pengurus Aspemti Pusat, 1992-sekarang
Pengurus Persatuan Penggilingan Padi, Sulawesi, 1993-1994
Pengurus PBVSI, 1994
Pengurus Kadinda, Sulawesi Selatan, 1994-1998
Ketua DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1994-1999
Pengurus DPD Golkar, Sulawesi Selatan, 1995-1998
Pengurus REI, Sulawesi Selatan, 1995-1998
Komisaris PSSI, Sulawesi Selatan, 1996-2000
Pengurus DPP PPM, 1997-2002
Manager Tim PSSI Piala Tiger, 1998
Ketua Umum Dekopin, 1999-2004

Selasa, 18 Januari 2011

Humor : Seleksi Karyawan

Anda sedang men-seleksi calon karyawan baru??
Ada segudang pertanyaan yang dapat diajukan untuk
mengetahui cara berfikir dan wawasan mereka.
Salah satu contoh pertanyaan yang dapat diajukan
untuk test bagi calon karyawan sebagai berikut.

Seorang manager HRD sedang menyaring
pelamar untuk satu lowongan di
kantornya.
Setelah membaca seluruh
berkas lamaran yang masuk, dia menemukan
4 orang calon yang cocok.
Dia memutuskan
memanggil ke-4 orang itu dan
menanyakan 1 pertanyaan saja.
Jawaban mereka akan menjadi penentu apakah
akan diterima atau tidak.

Harinya tiba dan ke-4 orang itu sudah
duduk rapi di ruangan interview.
Si Manager lalau mengajukan 1 pertanyaan:
setahu Anda, apa yang bergerak
paling cepat?

Kandidat I menjawab, "PIKIRAN.
Dia muncul begitu saja di dalam kepala,
tanpa peringatan, tanpa ancang-ancang.
Tiba-tiba saja dia sudah ada.
Pikiran adalah yang bergerak paling
cepat yang saya tahu".

"Jawaban yang sangat bagus", sahut si
Manager. "Kalau menurut Anda?",
tanyanya ke kandidat II.

"Hm....KEJAPAN MATA! Datangnya tidak
bisa diperkirakan, dan tanpa kita
sadari mata kita sudah berkejap.
Kejapan mata adalah yang bergerak paling
cepat kalau menurut saya"

"Bagus sekali! Dan memang ada ungkapan
'sekejap mata' untuk menggambarkan
betapa cepatnya sesuatu terjadi".
Si manager berpaling ke kandidat III,
yang kelihatan berpikir keras.

"NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang
saya ketahui", jawabnya,
"Saya sering menyalakan saklar di dalam rumah
dan lampu yang di taman depan
langsung saat itu juga menyala"

Si manager terkesan dengan jawaban
kandidat III. "Memang sulit mengalahkan
kecepatan cahaya", pujinya.

Dilirik oleh sang manager, kandidat IV
menjawab, "Sudah jelas bahwa yang
paling cepat itu adalah DIARE"

"APA???!!!", seru sang manager yang
terkaget-kaget dengan jawaban yang tak
terduga itu.

"Oh saya bisa menjelaskannya", kata si
kandidat. "Dua hari lalu kan perut
saya mendadak mules sekali.
Cepat-cepat saya berlari ke toilet.
Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR,
MENGEJAPKAN MATA atau MENYALAKAN LAMPU, saya
sudah berak di celana"

Tentu saja kandidat terakhir yang
diterima....

SETUJU ????

Selasa, 11 Januari 2011

Franck Ribery : Islam Sumber Kekuatan Saya

Bagi penggemar sepak bola dunia, tentu sudah tak asing dengan nama Franck Ribery, gelandang serang asal Prancis yang kini bermain di klub raksasa Bundesliga (Jerman), Bayern Muenchen.

Begitu juga, dengan mantan pemain terbaik dunia asal Prancis, Zinedine Zidane, Nicholas Anelka (Chelsea/Prancis), Frederik Kanoute (Sevilla/Mali), Khalid Bouhlahrouz (Sevilla), Zlatan Ibrahimovic (Inter Milan/Swedia), Eric Abidal (Barcelona/Prancis), Kolo Toure (Chelsea), dan Yaya Toure (Barcelona). Mereka adalah pemain sepak bola yang beragama Islam dan menjadi andalan klub maupun negaranya masing-masing.

Berbeda dengan pesepak bola Muslim lainnya, yang lebih dulu memeluk Islam, Franck Ribery justru memeluk Islam setelah bermain di klub asal Turki

Berbeda dengan pesepak bola Muslim lainnya, yang lebih dulu memeluk Islam, Franck Ribery justru memeluk Islam setelah bermain di klub asal Turki, Galatasaray, pada 2005. Secara singkat, Ribery mengatakan, dia memilih ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini karena menemukan kedamaian dalam Islam.

Baginya, Islam adalah sumber kekuatan dan keselamatan. ''Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam,'' kata Ribery.

Pesepak bola bermata biru yang memperkuat tim Prancis itu memulai karier sepak bolanya, dengan bergabung dengan tim Boulogne di tanah kelahirannya. Kemudian, ia pindah ke tim Ales, Brest and FC Metz.

Kepindahannya ke Olympique Marseille membawanya ke posisi pertama bintang sepak bola Prancis paling populer pada bulan Agustus, Oktober, dan November 2005. Ribery terpilih untuk memperkuat tim Prancis pada Piala Dunia FIFA tahun 2006 yang digelar di Jerman.

Pada 2006 itulah, jati diri Ribery yang telah menjadi mualaf dan memeluk agama Islam terkuak dan menjadi pemberitaan di tengah pertandingan pembukaan antara tim Prancis melawan tim Swiss saat acara Piala Dunia 2006.

Ketika itu, Ribery tersorot publik tengah menengadahkan tangan sebelum pertandingan dimulai. Ribery tengah berdo'a, seperti yang dilakukan seorang Muslim. Saat itulah, banyak orang terkaget-kaget dengan sikapnya. Namun, berkat kecemerlangannya dalam bermain bola, publik pun tak menghiraukan perilaku dan kebiasaan Ribery.

Namun, rutinitas berdo'a sebelum pertandingan itu akhirnya terkuak juga. Dan, Ribery mengaku sebagai penganut Islam. Ia menemukan kedamaian dalam agama Islam dan menjadi spiritnya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tak terkecuali saat bermain bola.

Kabar Ribery masuk Islam, menyeruak sejak awal tahun 2006. Kabar itu mula-mula dilansir L'Express. Majalah ini menyebut adanya pemain nasional Prancis yang secara teratur beribadah di masjid di selatan Marseille. Mingguan itu tidak menyebut nama secara eksplisit, namun yang dimaksud adalah Ribery.

Kendati aksi berdo'anya di lapangan hijau telah menarik perhatian publik Prancis, Ribery tetap enggan mengemukakan keyakinan barunya itu secara terbuka. Gelandang kanan klub Olympique Marseille ini mengatakan, keimanan barunya adalah perkara pribadi, tak perlu publikasi.

Alhasil, sejumlah spekulasi pun bermunculan. Ada yang menyebut perubahan itu terjadi sejak Ribery bermain bersama klub Galatasaray pada 2005. Ia membantu klub raksasa Turki tersebut memenangi Piala Turki pada tahun 2005. Semasa menetap di Turki, pemain kelahiran Boulogne-sur-Mer, Prancis, 7 April 1983, ini dikabarkan kerap berbaur dan berdiskusi dengan komunitas Muslim di sana.

Ada pula yang menyebut istri Ribery, Wahiba Belhami, yang asli Maroko itu memainkan peran penting terhadap perubahan Ribery. Ribery memang setahun tinggal di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu. Di sana, Ribery berkenalan dengan Wahiba yang kemudian ia peristri. Konon Wahiba berperan besar menuntun Ribery mengenal ajaran Islam. Dari pernikahan tersebut, Wahiba memberinya dua anak, Hizsya dan Shahinez.

Kedua versi itu tak pernah dibantah atau dibenarkan oleh Ribery. Namun, kepada majalah Paris Match, ia mengungkapkan, Islam telah membawanya pada keselamatan.

''Islam juga yang menjadi sumber kekuatan saya di dalam maupun di luar lapangan," ujar Ribery kepada majalah Match

''Islam juga yang menjadi sumber kekuatan saya di dalam maupun di luar lapangan," ujar Ribery kepada majalah Match tanpa menjelaskan sejak kapan memeluk Islam. Ia menambahkan, ''Saya menjalani karier yang berat. Saya kemudian berketetapan hati untuk menemukan kedamaian. Akhirnya, saya menemukan Islam.''

Keimanan dan kepribadian Ribery sebagai seorang Muslim tampaknya tak perlu diragukan. Di tengah padatnya jadwal pertandingan, bapak dua anak ini tak pernah lupa dengan kewajibannya sebagai Muslim. Ia senantiasa melaksanakan shalat lima waktu, di mana pun dan dalam kondisi apa pun. Baginya, shalat merupakan tiang agama yang harus ditegakkan.

Selain rajin melaksanakan shalat, Ribery juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan rendah hati. Islam benar-benar telah mengubah perangainya yang keras dan arogan menjadi seorang pribadi yang santun dan memiliki akhlak mulia.

Sifat dan akhlaknya ini tak heran membuat kagum rekan-rekannya di timnas Prancis, FC Bayern Muenchen (tempat ia bermain bola saat ini), maupun kerabatnya.

Steve Bradore dari Organisasi Syuhada, yang melayani para mualaf Prancis, telah mengatakan bahwa muslim Prancis merasa bangga sekali dengan Ribery. ''Dia adalah sumber kebanggaan kami karena penampilannya yang khas dan kerendahhatiannya,'' kata Steve, seperti dikutip dari situs Islamonline.net.

Saat ini, Ribery membela klub sepak bola Jerman, FC Bayern Muenchen. Di Bayern Muenchen, ia menempati posisi sebagai pemain gelandang. Kontrak Ribery bersama 'FC Hollywood' - julukan Bayern Muenchen - akan berakhir pada 2011.

Ribery termasuk pesepak bola sukses. Di usianya yang baru 26 tahun, dia sudah mengoleksi berbagai gelar. Antara lain, satu gelar Fortis Piala Turki bersama Galatasaray di musim 2004/2005, Piala Intertoto bersama Olympique Marseille di tahun 2005, Piala Liga Jerman bersama Bayern Muenchen di tahun 2007, Piala Jerman dan Bundesliga Jerman di tahun 2008. Selain itu, penghargaan Pemain Terbaik Prancis di tahun 2007 dan 2008, juga pesepak bola Jerman terbaik di tahun 2008.

Franck Ribery memiliki tinggi badan 175 cm. Sebelum bermain di FC Bayern Muenchen, Jerman, pemain yang beroperasi sebagai gelandang serang ini berkarir di klub US Boulogne (2001-2002), Olympique Ales (2002-2003), Stade Brestois 29 (2003-2004), FC Metz (2004), Galatasaray (2005), dan Olympique Marseille (2005-2007).

Di lapangan, ia hebat. Dalam kehidupan sosial, ia berkepribadian hangat. Sebagai individu, ia pun rajin shalat. Franck Ribery adalah figur kesayangan publik Allianz Arena saat ini.

Bayern Munich selalu dihuni pemain berlabel bintang, tapi yang paling menonjol tergantung waktu dan kesempatan. Duet striker Miroslav Klose dan Luca Toni boleh menyita perhatian lewat produktivitas golnya, tapi Ribery amat menonjol dalam hal kreasi permainan di lapangan tengah.

Tidak salah Bayern memecahkan rekor transfernya untuk memboyong pria berusia 26 tahun itu. Faktanya, dalam tujuh bulan sejak bergabung dengan Bayern Muenchen, Ribery sudah berhasil menancapkan pengaruhnya, baik di klubnya maupun Bundesliga.

Pemain seharga 26 juta euro makin disenangi orang karena pembawaannya yang menyenangkan dan sikapnya selalu profesional. Di saat cuaca dingin bulan Februari masih mengakrabi Munich dan ia tengah berkutat dengan cedera kaki, Ribery tidak malas untuk tetap menghangatkan tubuhnya dengan muncul di kamp latihan.

Ia juga tak pernah menolak fans yang menginginkan tanda tangannya ataupun berfoto bersama, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Dan, itu senantiasa ia lakukan dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Mereka mungkin tak pernah melihat seorang pemain, seperti saya yang senang tertawa dan biasa berkelakar," seloroh Ribery. "Saya ini orang yang sederhana dan simpel saja."

Di koridor berbagai fasilitas kamp latihan Bayern, lelaki Prancis ini selalu menyapa orang-orang. "Saya ingin menjadi teman (siapa pun)," ujarnya sambil tersenyum, seperti dikutip AFP. "Dua menit untuk berfoto dan memberi tanda tangan buat fans amatlah penting karena buat mereka hal-hal ini sangat berarti."

Senyum, tawa, dan sikap yang ramah untuk sementara menjadi "andalan" Ribery dalam berkomunikasi dengan penggemarnya, sebelum ia bisa menyempurnakannya dengan bahasa Jerman. Ia masih belum fasih, tapi setiap minggu rajin mengikuti kursus.

Ribery juga merasa bersyukur dirinya telah berhasil dalam kariernya, mengingat di masa kecil ia harus menjalani kehidupan yang sulit bersama keluarganya di daerah Boulogne-sur-Mer.

Namun, ia pun menyadari kesuksesan bukanlah sesuatu yang abadi. Roda nasib dalam kehidupan selalu berputar. "Atas semua yang telah saya alami, saya menyikapinya dengan tenang, tapi saya pun sadar pada semua nasib yang saya miliki."

Yang jelas, Ribery telah menjadi sosok istimewa buat warga Munich. Jangan heran kalau di depan Theatinerkirche, yang ada di pusat kota tersebut, terpampang billboard raksasa bergambarkan Ribery memakai jubah raja, disertai tulisan "Bayern Hat Wieder Einen Konig" alias "Bavaria punya raja lagi". Bavaria adalah julukan lain dari Bayern Muenchen selain FC Hollywood.

Lelaki yang di wajahnya ada bekas luka karena kecelakaan mobil yang dialaminya waktu kecil itu, sudah dianggap sangat penting untuk FC Hollywood. Di sebuah surat kabar, ada sebuah komentar berbunyi, "Bayern Munich tanpa Ribery seperti sekelompok anak-anak tanpa ibu." [rojul/rol]