Kamis, 10 Maret 2011

Full Story : Ronaldo Luiz Nazario de Lima

 I.    Kelahiran
      Ronaldo Luís Nazário de Lima (lahir di Bento Ribeiro, Brasil, 22 September 1976) merupakan pemain yang mempunyai bakat alami dan dia adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang sangat terkenal dan salah satu pemain terbaik dunia. Bermain sebagai penyerang dan per tanggal 14 Pebruari 2011 telah mengumumkan pensiun. Julukannya adalah Il Fenômeno (“Sang Fenomena”).
      Ronaldo, berkepala botak, mempunyai gigi kelinci yang membuatnya semakin terkenal, tidak terlalu ganteng, tapi menunjukkan performa yang luar biasa selama dia berkarir sehingga mendapatkan julukan “The Phenomenon.” Dan hanya satu yang mendapatkan gelar tersebut, tidak ada yang lainnya sampai saat ini, dan cuma satu yang namanya Ronaldo, hal itu akan terungkap dan dikenang dalam Biografi Ronaldo.
      Ronaldo seperti kebanyakan pemain Brazil lainnya dilahirkan dalam keluarga yang  miskin. Ia besar di Bento Ribeiro dan bermain sepak bola di jalanan kumuh di sekitar rumahnya. Tapi, hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Ia bahkan tidak mampu membeli sepatu sepak bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo.
      Bakat Ronaldo tercium oleh salah seorang legenda Brazil Jairzinho. Kemudian, Jairzinho mengajak dan membawanya serta mengenalkannya ke klub Cruzero. Pada usia 16 tahun ia memulai debut pertamanya sebagai seorang pemain profesional di klub Cruzero.

II. Klub

1.   Cruzeiro (1993-1994)

Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk oleh Carlos Alberto Pereira ke dalam skuad timnas untuk menghadapi Piala Dunia 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan minute play.

2.   PSV Eindhoven (1994-1996)


Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $ 6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro ynag tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang (merupakan rekor transfer terbesar remaja di dunia untuk ukuran seusianya). Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13 penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala Belanda bersama PSV pada tahun 1995.

3.   FC Barcelona (1996-1997)


Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang striker sehingga Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.

4.   Internazionale Milan (1997-2002 )


Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi pemain termahal dunia pada saat itu dan pada akhir tahun Ronaldo dianugrahi pemain terbaik FIFA untuk kedua kalinya berturut-turut. Pada musim pertamanya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup tahun 1998 yang mana ia mencetak salah satu gol di final melawan Lazio. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di Prancis. Namun sesaat sebelum final melawan tuan rumah Prancis Ronaldo mengalami kejang-kejang atau cedera misterius sehingga rekan sekamarnya Roberto Carlos kebingungan yang pada akhirnya Brazil kalah di final melawan Prancis 0-3. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane tahun 1998 yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998.

Pada musim ketiganya Ronaldo kembali mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Seri A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya tampil dalam 7 pertandingan Seri A dan mencetak 3 gol. Pada tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera tapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Seri A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.

5.   Real Madrid (2002-2007)


Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuad Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan dengan laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Cruzeiro, PSV Eindhoven, Barcaelona dan Intermilan. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam kompetisi Liga Champion dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga. Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.

6.   AC Milan (2007-2008)


Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuad El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuad I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas transfer.

7.   Corinthians (2009-14 Pebruari 2011)


Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pesepak bola, tapi fisik berkata lain, akhir Sang Fenomena tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Pebruari 2011, Selamat Tinggal Sang Fenomena, Penerus anda di Timnas Brazil dan dunia mungkin ada seperti banyak Alexandre Pato (Penerus Sang Fenomena), Neymar (Titisan Pele), tapi belum ada yang mampu menandingi kelincahan, kegesitan, dribble bolanya maupun dalam penyelesaian akhirnya O Fenomena.

III. Internasional

1.   Piala Dunia 1994

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuad Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet striker Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho (Ronaldo Kecil) di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.

2.   Piala Dunia 1998


Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih gelar Piala Dunia nya yang pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dalam 2 tahun berturut-turut (1996-1997) membuat prediksi bahwa Seleção akan meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Dunia melawan tuan rumah Prancis di stadion Saint Denis. Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Prancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini. Tapi 30 menit sebelum kick-off Ronaldo akhirnya tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.

3.   Piala Dunia 2002


Setelah sembuh dari cedera selama hampir 2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Mario Zagalo menjadikan Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3R berhasil membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir.

Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan kiper Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam ajang Piala Dunia.

4.   Piala Dunia 2006


Ronaldo mengawali Piala Dunia 2006 dengan diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, kalah 1-0 oleh Prancis dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 97 kali dengan seragam Seleção.

IV. Gaya Bermain


Di awal karirnya, Ronaldo adalah tipe striker murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang di gunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong diantara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier. Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção.
      Total 420 gol dari 620 laga di level klub dan negara berhasil ia ukir dalam tinta emas karirnya. Dunia telah berbahagia menjadi saksi ukiran tinta emas El Phenomenon.
      Ronaldo juga menjadi salah satu dari 2 orang yang memenangkan gelar Pemain Terbaik FIFA Player of the Year sebanyak 3 kali, bersama dengan pemain Perancis, Zinedine Zidane. Pada tahun 2007, Ronaldo masuk dalam susunan starting eleven terbaik sepanjang masa yang dibuat oleh sebuah majalah Prancis. Dia juga masuk ke FIFA 100, sebuah daftar dari pemain terhebat yang disusun oleh Pele.
V.  Pengumuman Resmi
      Ronaldo akhirnya secara resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari sepakbola. Saking terharunya, striker 34 tahun itu tak kuasa untuk menahan tangis.
      Dalam konferensi pers di Sao Paulo, Brasil, pemain bernama lengkap Ronaldo Luís Nazário de Lima tersebut mengaku tubuhnya sudah tak mampu lagi untuk turun ke lapangan hijau. Sejumlah cedera dan masalah kebugaran memaksanya untuk gantung sepatu di usia 34 tahun.
      "Hari ini saya datang untuk mengumumkan bahwa saya menutup karier saya sebagai pesepakbola profesional. Karier saya indah, hebat, dan emosional. Saya punya banyak kekalahan, banyak kemenangan. Saya punya banyak teman dan seingat saya tak punya musuh," terang Ronaldo, yang dalam konferensi pers tersebut ditemani dua anaknya, Alex dan Ronald.
      "Sangat sulit untuk meninggalkan sesuatu yang telah membuat saya sangat bahagia. Secara mental saya masih ingin bermain tapi saya harus mengakui bahwa saya telah kehilangan tubuh saya," sambung pemain terbaik dunia tiga kali tersebut dengan mata berkaca-kaca.
      "Tiap orang sudah tahu sejarah cedera saya. Kalau bukan kaki yang satu berarti kaki yang lainnya. Kalau bukan otot yang satu berarti yang lainnya. Rasa sakit seperti ini membuat saya mengakhiri karier lebih cepat daripada harapan saya."
      "Empat tahun lalu saat masih di Milan, saya diketahui menderita hipotiroidisme, sebuah penyakit yang memperlambat metabolisme, dan saya tahu bahwa untuk mengontrol itu saya harus mengambil beberapa hormon yang dilarang dalam sepak bola," ungkap bekas bintang Barcelona, Inter Milan, dan Real Madrid ini.
      Selepas gantung sepatu, Ronaldo mengatakan bahwa dirinya akan menjadi agen promosi olahraga. Dia juga berencana mendirikan yayasan amal.

VI. Penghargaan

1.        Pemain Terbaik FIFA: 1996, 1997, 2002
2.        Pemain Terbaik Eropa: 1997, 2002
3.        MVP UEFA Cup : 1998
4.        Piala Dunia FIFA
o        1994    =    Juara (Tanpa bermain) (ap. 3-2 atas Italia di Amerika Serikat)
o        1998    =    Finalis (Kalah dari Prancis 0-3 di Prancis)
Sebagai Pemain Terbaik dan Menetako        2002    =    Juara (Menang atas Jerman 2-0 di Korea dan Jepang)
Gol       =    8 gol (Sepatu Emas)
o        2002 – juara
o        1994 – juara
Ronaldo
Informasi pribadi
Nama lengkap
Ronaldo Luis Nazário de Lima
Nama panggilan
O Fenômeno – Sang Fenomena
Tanggal lahir
22 September 1976 (umur 34)
Tempat lahir
Tinggi
1.83 m (6 ftin)
Posisi bermain
Informasi klub
Klub saat ini
Karier junior
1990-91
1991-93
Social Ramos Club
São Cristóvão
Karier senior1
Tahun
Klub
Tampil (Gol)
1993-1994
1994-1996
1996-1997
1997-2002
2002-2007
2007-2009
2009-2011
13 (12)
46 (42)
37 (34)
69 (49)
127 (83)
14 (7)
Tim nasional
1994–2006
97 (62)

1 komentar:

  1. Daripada pala puyeng mendingan baca artikel agan nih berjudul ronaldo botak yang juga pemain favorite ane mas bro

    BalasHapus