Selasa, 08 Maret 2011

Sea Games 2011 Tanpa Timnas

Tanpa prestasi yang bisa dibanggakan, lebih baik cabang sepakbola tidak usah diikutkan pada ajang olahraga SEA Games 2011 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Komisi E, DPRD Jateng. Pernyataan itu ditujukan kepada pemerintah, karena Komisi E menganggap, PSSI masih belum membenahi tubuh keorganisasiannya.

Pasalnya, PSSI dianggap tidak akan menorehkan prestasi di kancah internasional jika kekisruhan ditubuh PSSI masih berlanjut.Anggota Komisi E DPRD Jateng, Kukuh Birowo, saat ditemui meminta kepada pemerintah agar tidak mengikut sertakan cabang olah raga sepakbola dalam SEA Games yang akan digelar pada akhir 2011 nanti.

"Kalau memang membenahi diri sendiri saja belum bisa, ada baiknya PSSI mempertimbangkan lagi pengiriman atlet sepakbola pada ajang SEA Games mendatang. Ini karena, organisasi PSSI yang amburadul ternyata mempengaruhi prestasi sepakbola kita," ungkap Kukuh.

Yang juga harus dilakukan dalam organisasi PSSI adalah, pembenahan tata tertib pemilihan ketua umum yang harus diubah sesegera mungkin. Mengingat, bahwa tata tertib yang ada sekarang ini. hanya menguntungkan kepentingan kelompok saja dan tidak sepenuhnya untuk kemajuan dunia sepakbola tanah air.

"Saya mendukung adanya calon dari golongan umum, dalam pemilihan ketua PSSI sesuai amanat demokrasi. Apalagi jamannya sekarang ini sudah berbeda dengan yang lalu-lalu. Ditambah lagi pada bulan depan akan diadakan kongres luar biasa,” tukas Kukuh, bungah.
Sumber : bola.okezone.com
PSSI menyatakan bahwa kedaulatan negara kalah dengan kedaulatan FIFA. Kalau diluar negeri itu benar, karena sepakbolanya sudah menjadi industri sehingga bisa menghasilkan uang yang berlimpah dan menguntungkan negara dan masyarakatnya. Indonesia, sepakbola masih mengandalkan uang negara yang berasal dari rakyat Indonesia.
Jadi benar bahwa Sea Games 2011 di Palembang nanti, pemerintah hanya mengirimkan cabang2 yang memang benar menganggap dirinya sebagai bagian dari NKRI, kalau PSSI masih menganggap bahwa kiblatnya adalah FIFA, maka mereka harus meminta uang anggaran untuk pengiriman kontingennya ke Sea Games nanti kepada FIFA dan tidak kepada pemerintah (uang rakyat Indonesia).
Kekerasan hati dari pimpinan PSSI yang ngotot ingin mempertahankan jabatanya dan sudah jelas2  tidak diinginkan sebagian besar pencinta sepakbola nasional sudah merupakan bukti yang nyata bahwa orang2 yang berada di PSSI sudah tidak benar mengurus organisasinya.
Mungkin kita pencinta sepakbola akan sedih pesta sepakbola di negeri sendiri tidak diikuti oleh Timnas, tetapi harus dilakukan karena NKRI bukan dijadikan bahan olok2an dan boleh dijadikan sebagai nomor dua, NKRI adalah tetap nomor satu, bukan FIFA.
FIFA tidak menyalahi aturan permainan,bila mengacu pada statuta FIFA, dalam pasal 32 ayat 4, disebutkan bahwa terpidana atau mantan terpidana tidak boleh menjabat sebagai Ketua organisasi sepakbola (dalam hal ini PSSI, Red). Anggota komite eksekutif pun tidak boleh pernah dinyatakan bersalah atas tindakan kriminal. Jika mengikuti aturan ini, berarti Nurdin Halid, hal inilah yang dibelokkan oleh PSSI menjadi bila tidak sedang dalam proses kriminal boleh menjabat sebagai Ketua organisasi sepakbola. 
 Memang sudah sepantasnya Timnas tidak dikirim ke ajang multievent karena PSSI pun sampai saat ini masih menetek pemerintah, dan merengek ketika APBD tidak akan dicairkan lagi untuk tahun 2012. Dan wajar apabila pemerintah mempunyai kepentingan dan tanggung jawab karena uang pemerintah dipergunakan oleh PSSI untuk kegiatannya sehingga jadi terasa wajar karena pemerintah harus mempertanggung jawabkannya kepada rakyat Indonesia yang telah membayar segala pungutan dan wajar pulalah rakyat Indonesia berdemonstrasi karena uang mereka dipakai oleh PSSI.
Serta satu lagi pertanggung jawaban yang paling sulit adalah ketika Malaikat Maut telah mencabut nyawa dan kemudian meminta pertanggung jawaban atas uang tersebut, dipergunakan untuk apa, dikemanakan uang tersebut, dan macam2 lagi sehingga datanglah putusan dari Allah, ente masuk NERAKA to surga. Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar